Thursday, December 17, 2009

Membuat Kue dan Belajar Matematika








Pekerjaan yang paling tidak saya sukai adalah membuat kue. Menurut saya, lebih baik dan lebih enak membeli kue dan memakannya dalam sekejap, daripada membuatnya. Apalagi kalau ternyata hasilnya tidak seperti yang diharapkan, pasti kecewa :(.

Karena saya malas memasak kue, maka saya tidak pernah memasukkan acara memasak kue ke dalam agenda aktivitas anak-anak. Tapi beberapa hari yang lalu saya mulai berpikir untuk mengajak anak-anak membuat kue. Kasihan kan, gara-gara bunda tidak suka memasak kue, anak-anak tidak pernah melihat dan menjalani proses pembuatan kue.

Percobaan pertama adalah membuat kasteengel. Setelah search sana-sini, saya menemukan satu resep yang menurut saya tidak terlalu ribet. Anak-anak yang mendengar berita bahwa kami akan membuat kue kering, bersorak gembira... asyiiik!!

Setelah bahan-bahan disiapkan, Kasih mendapat giliran menimbang bahan-bahan untuk kue. Sambil menimbang, ia belajar membedakan ukuran timbangan gram, ons, dan kilogram. Setelah itu dia mencampur bahan, lalu membentuk kue kastengel sesuai seleranya. Anugrah bertugas menuang bahan ke dalam adonan dan mengolesi loyang dengan margarin.

Setelah dicetak, kue diolesi dengan kuning telur, lalu ditabur dengan keju parut, dan siap dibakar di dalam oven.

Hasilnya? Hmmmm....... yummy!!

Tidak mudah buat saya melakukan suatu hal yang tidak saya sukai, tapi untuk anak-anak, saya siap belajar apa saja, agar mereka juga dapat belajar hal-hal yang baru, dan mungkin saja mereka sukai dan menjadi bagian hidup mereka kelak...

Friday, December 11, 2009

Belajar Geografi sambil Bermain


Hari itu Kasih mengajak kami berlayar. Kasih dan adiknya berpura-pura membuat 'kapal layar'. Meja belajar kecil dibalik untuk tempat mengikatkan tiang layar. Selimut bayi berubah menjadi kain layar. Bantal-bantal dan selimut dikeluarkan dari kamar, dan dipakai menjadi tempat tidur penumpang, dengan alasan agar para penumpang nyaman di dalam 'kapal'. Boneka-boneka disusun di salah satu sudut, sebagai penumpang tambahan di kapal. Bunda pun diminta menjadi salah seorang penumpang :).

Saya bertanya kepada Kasih, "Ke mana kita akan berlayar?"
"Ke belahan dunia yang lain," jawab Kasih.
"Belahan dunia yang lain itu di negara mana?" saya kembali bertanya.

Kasih mencari globe dan mulai melihat tempat yang akan kami tuju. Ternyata yang dimaksudnya dengan belahan lain dunia adalah pulau/negara yang tepat berada di balik pulau Jawa jika kita menelusuri bola dunia, dan tempat itu adalah daratan Amerika Selatan, tepatnya Brazil.

Kami mulai merencanakan pelayaran, yaitu dari bagian selatan pulau Jawa dan berlayar terus ke Timur, hingga mencapai tempat yang dituju. Kasih menyebutkan lautan yang akan kami lewati, yaitu Lautan Indonesia (Samudra Hindia), Laut Timor, Lautan Pasifik bagian Selatan, dan akhirnya tiba di Amerika Selatan. Kami berniat untuk singgah di beberapa pulau, antara lain pulau Bali dan pulau-pulau kecil di Lautan Pasifik Selatan.

Sebagai 'kondektur' kapal, Anugrah bertugas memberitahu para penumpang dan awak kapal bahwa kapal akan berlayar. Dengan semangat, dia berteriak, "All aboarrrrrd!!!" (meniru kondektur kereta di stasiun). Hehehe...

Asyiknya belajar geografi sambil bermain, tanpa disadari anak-anak sudah mempelajari geografi dan belajar merencanakan perjalanan mereka.

Wednesday, December 9, 2009

Cendawan 2

Setelah mengamati cendawan atau jamur, sekarang anak-anak membuat percobaan untuk melihat spora dari tumbuhan itu.

Mereka memisahkan batang dari payung cendawan, lalu menempelkan bagian bawah payung ke atas kertas. Setelah dibiarkan selama semalam, payung cendawan dilepaskan dari atas kertas. Di atas kertas tertinggal spora-spora jamur yang berwarna hitam.



Tuesday, December 8, 2009

Hukum Pertukaran

Ketika sedang belajar operasi hitungan perkalian dan pembagian, tiba-tiba Kasih nyeletuk, "Bunda, angka-angka di perkalian dan pembagian bisa dibolak-balik ya?"

Saya bertanya balik, "Bisa dibolak-balik seperti apa?"

Kasih menjawab, "Misalnya 3x5 = 5x3 = 15, terus 20 dibagi 5 = 4, 20 dibagi 4 = 5."

Saya bertanya lagi, "Kalau penjumlahan dan pengurangan bisa tidak dibolak-balik?"

Setelah berpikir sesaat, Kasih menjawab, "Bisa juga."

Meskipun tidak mengerti istilahnya, Kasih sudah bisa menyebutkan hukum pertukaran (komutatif) dalam operasi hitungan.

Senang rasanya ketika anak tidak hanya bisa menyelesaikan soal-soal saja, tetapi dapat menganalisis dan mengambil kesimpulan dari pelajaran yang sedang dikerjakannya, sekalipun hanya analisis sederhana.

Saturday, November 28, 2009

Musim Hujan, Musim Cendawan






Musim hujan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang tanaman cendawan. Di sekitar rumah tumbuh berbagai jenis cendawan, dan anak-anak begitu antusias untuk mengamati dan mencari jenis lainnya.

Kami mulai menyisiri tepi jalan, mencari di antara rerumputan dan tanaman, untuk melihat jenis-jenis cendawan yang tumbuh pada musim hujan ini. Betapa senangnya ketika kami menemukan tiga jenis cendawan yang berbeda tempat tumbuhnya. Ada yang tumbuh di tanah, di pohon, dan yang lain tumbuh pada sisa batang pohon. Jenisnya juga terlihat begitu berbeda, sehingga menarik untuk diamati.

Kasih bertanya, apakah cendawan ini bisa di makan? Saya belum bisa menjawab, karena belum membaca literatur. Pertanyaan ini menimbulkan keinginan untuk mengajak anak-anak mempelajari lebih jauh tentang cendawan atau jamur.

Tuesday, November 24, 2009

Binatang kecil2


Beberapa waktu ini, aktivitas mencari dan mengumpulkan binatang kecil menjadi salah satu acara favorit anak-anak. Keinginan mencari dan mengamati binatang-binatang tersebut seolah-olah menjadi sesuatu yang spontan ketika mereka bangun di pagi hari. Kebetulan orang tua saya sedang berkunjung ke tempat kami, dan beliau dengan senang hati menemani anak-anak berburu binatang kecil.

Binatang-binatang kecil itu diambil dan dimasukkan ke dalam gelas plastik, lalu ditutup dengan penutup yang berlubang untuk saluran udara. Kadang-kadang mereka juga mendapatkan sisa kulit serangga atau binatang yang sudah mati. Dengan ide dari ayah saya, binatang-binatang yang sudah mati dimasukkan ke dalam lembaran plastik, agar tahan disimpan lebih lama.

Kereta Api







Anugrah sangat menyukai kereta api. Ketika kami pergi ke stasiun bersamanya, dia terlihat begitu antusias memperhatikan kereta-kereta yang ada di sana, baik yang berhenti maupun yang datang dan pergi. Sebegitu senangnya, sehingga beberapa kali kami kesulitan mengajaknya meninggalkan stasiun kereta.

Saya pernah punya keinginan, suatu saat mengajaknya tur dengan kereta api. Keinginan itu sampai saat ini belum terlaksana, karena banyak alasan. Mungkin suatu saat keinginan itu dapat terlaksana, mudah-mudahan...

Saturday, November 14, 2009

Kasih menari Tari Bali

Halo...

Beberapa waktu yang lalu, Kasih dan teman-temannya yang belajar tari bali di Sanggar tari Natya Nataraja, mengadakan pentas di sebuah mal di Bandung.

Saya merekamnya dengan kamera digital, dan dengan hasil yang seadanya saya mencoba menampilkannya di sini.



Kebahagiaan orang tua adalah ketika melihat anak-anak mereka gembira, menikmati hidup, dan berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka. Kami belum tahu apakah Kasih punya bakat menari, tapi kami senang karena dia menikmati ketika menari dan gembira ketika bisa tampil menari.

Selamat menikmati dan semoga berkenan!

Saturday, November 7, 2009

Binatang kecil

Mengamati serangga merupakan bagian dari kegiatan anak-anak beberapa hari ini. Beberapa hari yang lalu Kasih menemukan bagian tubuh seekor binatang kecil yang sudah mati di bawah pohon kelapa. Dia mencoba menebak, jenis binatang apa itu. Tubuhnya terdiri atas dua segmen (bagian) dan memiliki dua pasang kaki. Awalnya dia menebak binatang itu adalah kumbang (bug). Dia mencari di internet gambar-gambar kumbang yang serupa dengan serangga yang ditemukannya, tapi tidak ada satu pun yang mirip dengan binatang itu.



Kemudian kami keluar dari rumah, dan mencari-cari di tempat serangga itu ditemukan, apakah ada segmen (bagian tubuh) dari serangga itu yang masih tertinggal, atau masih ada teman-temannya yang berkeliaran di tempat itu. tetapi tidak satu pun tanda-tanda adanya kumbang yang demikian hidup di tempat itu. (Agak kecewa juga dia).

Ketika melewati sebatang pohon kelapa lain, kami melihat ke atas, dan melihat bahwa pohon kelapa itu memiliki bunga, dan di sekitar bunga kelapa itu terbang beberapa ekor lebah. Kami mulai memperhatikan dari jauh, dan mencocokkan ciri-ciri lebah-lebah itu dengan binatang yang kami temukan. Ternyata sebagian besar cocok, walaupun ada beberapa bagian yang tidak dapat diidentifikasi karena hilang. Akhirnya Kasih menyimpulkan bahwa serangga yang ditemukannya itu adalah lebah, yang telah kehilangan kepala, sayap, dan sepasang kakinya.



Menurut Kasih, topik pelajaran sains hari itu adalah salah satu topik yang menyenangkan.

Monday, November 2, 2009

Penyerbukan bunga



Pada suatu pagi, aku melihat Kasih sedang jongkok di hadapan tanaman bakung yang sedang berbunga. Dia sedang menggosok-gosok bunga tersebut dengan jarinya. Ketika kutanya sedang apa, dia menjawab, "sedang menempelkan serbuk sari ke atas kepala putik." Ternyata dia masih mengingat pelajaran tentang pembuahan tanaman atau penyerbukan, yaitu ketika serbuk sari menempel pada kepala putik.

Sebenarnya tanaman bakung bukanlah tanaman yang menghasilkan buah, karena tanaman itu termasuk ke dalam jenis bunga. Tapi aku membiarkan dia melakukan percobaan itu dan tidak melarangnya. Dengan mengetahui hasilnya dia nanti akan tahu jenis tanaman apa yang dapat menghasilkan buah dan jenis tanaman apa yang tidak menghasilkan buah.

Ketika anak-anak belajar sains dari alam sekitarnya, melakukan percobaan secara alami, dan menyimpulkan sendiri hasil percobaan mereka, kemungkinan pengetahuan itu akan lebih melekat di dalam ingatannya, dibandingkan ketika mereka menghafal teori dari buku-buku. Hal ini membuatku lebih semangat lagi memicu keingintahuan anak-anakku untuk mempelajari sesuatu.

Saturday, October 31, 2009

Boneka kain felt

Ketika belanja di sebuah toko, Kasih melihat anak-anak yang membeli kain felt. Dia bertanya, untuk apa itu? Setelah kujelaskan, dia memintaku untuk membelikan kain felt juga, untuk prakarya, katanya. Selain kain felt, Kasih juga minta dibelikan mata mainan.
Sesampai di rumah, Kasih langsung berkarya untuk membuat sebuah boneka. Hasilnya seperti di gambar ini:



Kasih senang dan bangga karena sudah bisa membuat boneka dari kain felt. Dia memamerkannya kepada semua orang :).

Bahan-bahan: kain felt beberapa warna, benang, mata mainan, dacron atau kapas.
Alat-alat: gunting, lem kayu, jarum jahit , benang

Cara pembuatan:
1. Gambar pola yang ingin dibuat di atas kain felt (bisa pola binatang dll),
2. Lipat kain felt menjadi dua bagian
3. Gunting kedua bagian sesuai dengan pola (hasil adalah dua bagian yang sama bentuk dan ukurannya)
4. Satukan kedua pola dengan menjahitnya (menggunakan jarum dan benang), isi dengan dacron atau kapas.
5. Hias sedemikian rupa agar menarik.

Thursday, October 1, 2009

"Dor Press"

Ketika sedang bermain dengan permainan bongkar pasang (semacam lego), Kasih bertanya kepada adiknya, "Nug, kita mau main apa sekarang? Kamu sedang bikin apa?" Sambil menyusun mainannya, Nugrah menjawab, "Dor Press." "Kita mau kasih door prize ke siapa, kan cuma tiga orang yang ada di rumah?" tanya Kasih sambil memasang-masang 'lego'nya. Anugrah tidak menjawab, tapi sibuk mengerjakan mainannya.
Pada saat melihat mainan yang dikerjakan Anugrah, Kasih merasa heran dan bertanya, "Lho, kok tembakan (senapan) yang dibuat?" "Iya" kata Nugrah. Akhirnya Kasih membongkar karyanya, lalu merangkai sebuah senapan untuknya sambil berkata, "Kakak juga bikin senjata, nanti kita main perang-perangan ya."
Setelah senapan mainan mereka selesai dibuat, maka mereka mulai bermain perang-perangan. Kasih berseru, "Dorrr!!" sambil mengarahkan senapan mainannya kepada adiknya. Nugrah balas menyerang dengan teriakan, "Presss!". Bunda yang mendengar tertawa geli... ternyata itu yang dimaksud dengan dor press... ha ha ha ha ha!

Wednesday, September 9, 2009

Daur Ulang Kertas Kado

Kertas kado bekas hadiah bisa didaur ulang menjadi berbagai macam benda yang lucu dan berguna. Kali ini Kasih mendaur ulang kertas kado menjadi tas cantik. Kebetulan kertas kado tersebut tidak rusak, dan masih dalam bentuk semula ketika kado diterima (berbentuk kotak persegi panjang)

Bahan: kertas kado bekas, lem, gunting.

Kertas kado dipotong sesuai ukuran yang dikehendaki, lalu bagian bawah dibentuk menjadi dasar kotak dan direkatkan.

Sisa kertas kado digunting menjadi pegangan tas dan direkatkan pada bagian atas yang terbuka.

Kalau ingin mempercantik tas, bisa dihias sesuka hati.

Hasilnya: keren....

Tuesday, September 8, 2009

Prakarya Lagi

Membuat prakarya dari bahan-bahan sisa dan bahan-bahan yang terdapat di alam, menolong anak-anak belajar memanfaatkan bahan-bahan yang (hampir) terbuang atau yang tersedia di alam. Kali ini Kasih dan Anugrah belajar membuat pigura dari kotak sepatu bekas, dan biji-bijian yang dibawa oleh kelelawar ke halaman rumah kami.

Kami mencetak foto dari komputer, lalu menempelkannya pada kotak sepatu bekas yang dipotong seukuran foto (dilebihkan sedikit untuk tempat hiasan pigura). Selanjutnya, bagian pinggir pigura dihias dengan biji-bijian yang direkatkan dengan lem.

Ini dia hasilnya.... smile!


Sunday, August 23, 2009

Joget Bersama

Kasih dan Anugrah senang juga berjoget diiringi musik dari keyboard. Coba lihat di sini:

Kasih Main Piano

Ini sedikit rekaman video permainan keyboard Kasih.

Friday, August 21, 2009

Belajar Bersama 16 Agustus 2009






Acara belajar bersama bulan Agustus ini diadakan di Tobucil jalan Aceh, bertepatan dengan diadakannya Bazaar Crafty Day oleh Tobucil.

Kebetulan pada acara bazaar tersebut diadakan workshop membuat yubiyami atau merajut dengan jari. Pesertanya sangat banyak, terdiri dari anak-anak sampai orang dewasa. Uniknya, pengajarnya adalah para lelaki yang ternyata pintar-pintar merajut dengan jari. Anak-anak kelompok belajar bersama juga belajar dengan serius dan antusias.

Setelah selesai sesi workshop yubiyami, anggota belajar bersama pindah lokasi. Rencananya kita akan jalan ke taman Maluku di jalan Ambon, tapi ternyata taman itu tutup pada hari Minggu. Akhirnya kita semua mengungsi ke kursi penonton di lapangan tennis PELTI.

Tempat tidak menjadi masalah. Di mana saja kita bisa bermain dan belajar, termasuk di tribun penonton, he he he. Ada teman kita pendatang baru, namanya Nanda, yang sekarang memasuki kelas 6 di HE-nya. Dia sedang menanam bunga matahari, dan hari itu dia mempresentasikan tentang bagaimana menanam bunga matahari. Nanda juga membagi-bagikan benih bunga matahari, yang berasal dari bunganya.

Setelah selesai acara kebersamaan, ada beberapa keluarga yang pamit untuk pulang, sementara yang lain berencana kembali ke tobucil untuk mengikuti workshop membuat boneka jari. Setelah sampai di tobucil, ternyata acara dibatalkan :(. Karena hari sudah siang dan perut sudah minta diisi, akhirnya kita berpisah di tobucil untuk kembali ke tempat masing-masing. Bulan depan bertemu lagi ya!

Friday, August 7, 2009

Belajar Matematika Tidak Sulit

Kalau anak lagi senang belajar matematika, dan ide bagus muncul, ternyata asyik ya.

Saya suka men-download e-book gratis tentang belajar mandiri dari banyak website, dan beberapa mengendap begitu saja di folder saya. Ketika membuka folder2 tersebut, ternyata ada site yang memberi ide bagus untuk belajar matematika yang fun.

Ide tertuang di excel, dengan membuat soal-soal matematika yang nantinya akan dikerjakan oleh Kasih. Dengan penjelasan singkat, dia sudah bisa mengerjakan soal tersebut dengan gembira, dan 'no cheating' tentunya :).

Setelah selesai dikerjakan, hasilnya diprint dan disimpan sebagai portofolio. Mantappp!

Terima kasih homeschoolingabcs

Thursday, July 30, 2009

belajar tentang listrik elektrostatis





Percobaan sederhana ini untuk membuktikan adanya muatan listrik di dalam sebuah benda.

Bahan: balon yang ditiup, kertas yang digunting menjadi potongan-potongan kecil, wadah untuk potongan kertas, kain wol/sweater.

Balon yang sudah ditiup digosok dengan kain wol, lalu didekatkan pada guntingan kertas di atas wadah. Terlihat potongan kertas terangkat dan menempel pada balon.

Ini menunjukkan bahwa balon yang digosok menjadi bermuatan listrik, sehingga dapat menarik potongan kertas tersebut.

Ikan Paus Bongkok (Humpback Whale)


Masih ingat tentang ikan paus? Kali ini Kasih menggambar salah satu ikan paus yang dibacanya dari buku "Ikan Paus."
Kasih berimajinasi sedang naik kapal di laut bersama adiknya, dan mereka melihat ikan paus bongkok di sana.

Monday, July 20, 2009

Kunjungan ke Museum Geologi Bandung, 19 Juli 2009





"Tyrex (Tyranosaurus Rex)-nya besar sekali!" demikian seruan anak-anak ketika melihat rangka binatang purba tersebut. Selama ini mereka melihatnya di buku-buku yang dibaca, tapi baru kali ini mereka melihat dinosaurus raksasa itu dalam ukuran yang (diperkirakan) sebenarnya.

Selain Tyranosaurus Rex, masih banyak lagi kerangka binatang-binatang purba yang dipajang di Museum Geologi Bandung ini. Ada kerangka ular phyton, gajah purba, badak jawa, kura-kura purba, dan lain-lain. Ada juga fosil-fosil binatang dan tumbuhan laut yang diperkirakan pernah hidup ribuan atau jutaan tahun yang lalu.

Di ruangan lain, anak-anak melihat bermacam-macam tengkorak manusia, yang diduga merupakan nenek moyang dari manusia yang ada pada masa kini.

Ketika melihat fosil dan kerangka binatang purba, Kasih dan beberapa temannya dapat menyebutkan banyak nama/sebutan binatang tersebut, misalnya Trycheratops, Pteronodon, Ichthyosaurus, dan lain-lain. Ternyata mereka masih mengingat apa yang dibaca di buku-buku selama ini, dan dapat menyebutkan kembali ketika melihat gambar dan kerangka binatang purba tersebut. Luar biasa ya ingatan anak-anak!

Thursday, July 16, 2009

Tas Rajutan


Ketika Kasih sudah menyelesaikan rajutannya, saya mengusulkan untuk membuat tas dari rajutan tersebut, dan dia setuju. Saya memberi tahu cara-caranya, dan dia mulai mengerjakannya. Untuk talinya, dia merajutnya dengan metode finger knitting.

Tas itu dapat memuat beberapa buku kecil. Kasih senang sekali memakainya, dan dia ingin memamerkannya juga di sini.. :)

Monday, July 6, 2009

Belajar tentang Ikan Paus

Beberapa waktu yang lalu, Kasih mendapat oleh-oleh dari paman dan bibinya buku tentang Ikan Paus. Setelah membacanya sampai selesai, Kasih menceritakan tentang berbagai jenis ikan paus yang dibacanya, kepada kami.

Berikut salah satu jenis ikan paus yang ditulis di buku itu:

Beluga (http://www.youtube.com/watch?v=JuBGnfaDLX8)

Friday, July 3, 2009

Anak-anak Musikal

Anak-anak kami termasuk anak yang musikal, yaitu anak yang suka mendengarkan musik, bernyanyi dan bersenandung ketika mereka melakukan suatu aktivitas.

Sejak kecil, Kasih suka sekali bermain sambil bersenandung. Ketika usia 4 tahun, Kasih sudah bisa menghafalkan do-re-mi dengan benar. Kasih ikut les piano, dan sangat menikmati ketika dia berlatih. Dia senang sekali ketika bisa menguasai lagu-lagu yang cukup sulit.



Anugrah juga suka bernyanyi sambil menyebutkan keinginannya. Kadang-kadang kami heran, bagaimana dia bisa mengarang sebuah senandung yang bagus, walaupun tidak ada liriknya... :-). Ketika belajar sesuatu, dia lebih menyukai hal-hal yang mengeluarkan bunyi dan lagu-lagu.



Mungkin penyebabnya adalah ketika mengandung mereka, saya suka mendengarkan lagu-lagu klasik maupun rohani, dan ayahnya suka memainkan alat-alat musik.

Kami belum tahu apakah kesenangan mereka terhadap musik itu akan berlanjut sampai mereka besar nanti... Saat ini, kami hanya bisa mengamati dan memfasilitasi saja.. Merekalah yang akan menentukan sendiri, akan menjadi seperti apa mereka nantinya...

Ketika Kasih terluka




Kami tidak pernah melarang anak-anak bermain di tempat terbuka dan mengeksplorasi alam, bahkan membiarkan mereka belajar hal-hal yang baru seperti memanjat dan berjalan di titian untuk belajar menjaga keseimbangan tubuh mereka.

Beberapa waktu yang lalu kami mengajak anak-anak bermain di taman sebuah sekolah. Kasih dan Anugrah senang sekali, karena mereka jarang bermain di lapangan rumput yang begitu luas. Mereka berlari ke sana kemari, memanjat pohon, dan berjalan di pinggir taman yang letaknya lebih tinggi dari lapangan. Ketika memanjat pohon, saya sempat khawatir anak-anak terjatuh. Tapi akhirnya saya hilangkan kekhawatiran itu, dan membiarkan mereka bermain di pohon yang rendah, agak jauh dari tempat kami piknik.

Tiba-tiba terdengar jeritan Kasih. Saya dan suami langsung menoleh ke arah suara itu. Ternyata Kasih terjatuh dari dahan pohon yang tingginya kurang lebih 1 meter dari tanah. Meskipun tanahnya agak berumput, tetap saja Kasih terluka mulai dari dagu sampai ke hidungnya. Gusi dan bibirnya berdarah, dan giginya sebagian goyang.

Selain mengobati lukanya, kami juga membawanya ke dokter gigi. Dokter gigi menyarankan agar gigi tersebut di-foto. Syukurlah, hasil foto tidak memperlihatkan adanya akar gigi yang rusak atau gigi yang patah.

Kejadian kali ini membuat saya agak shock juga, sehingga beberapa waktu ini agak protektif terhadap kegiatan anak-anak yang terlihat menimbulkan bahaya. Setidaknya saya perlu terus memperingatkan mereka agar lebih berhati-hati.

Friday, June 19, 2009

Ikut Lomba Menggambar dan Mewarnai


Baru kali ini Kasih ikut lomba menggambar. Dia menggambar tentang pengalamannya ketika jalan-jalan ke Jakarta dan melihat tugu Monumen Nasional (Monas).

Pada lomba menggambar dan mewarnai ini, banyak teman yang ikut, antara lain Nira, Kiani, Emma, dan Ines. Anugrah juga ikut lomba mewarnai. Lihat, betapa seriusnya dia mewarnai gambarnya :)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh bank RBS, tanggal 14 Juni 2009 yang lalu.

Tujuan utama bukan menjadi juara, tapi bersenang-senang.... :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...