Thursday, October 21, 2010

Berdoa Bersama



"Kak, ayo bangun!" terdengar suara Anugrah membangunkan kakaknya dari dalam kamar. Seperti biasa, Anugrah memang sering bangun lebih pagi dari pada kakaknya. Agak lama kemudian, mereka berdua keluar dari dalam kamar. "Selamat pagi, bunda" kata Kasih menyapaku. "Selamat pagi, Kasih, selamat pagi, Nugrah" balasku.

"Tadi kami sudah berdoa, bunda" kata Anugrah. "Hebat!" kata ayahnya sambil tersenyum. Kami memang selalu mengajak mereka berdoa bersama sebelum tidur, tetapi jarang berdoa bersama ketika bangun tidur, karena biasanya kami bangun lebih pagi daripada mereka. Kami hanya mengingatkan mereka untuk tidak lupa berdoa ketika bangun pagi, dan biasanya Kasih selalu berdoa sendiri, sementara Anugrah langsung keluar dari kamar tanpa berdoa. Oleh sebab itu kami merasa surprise dan terharu ketika mendengar mereka berdoa bersama. Tanpa disuruh atau diajari, ternyata mereka mulai menerapkan kebiasaan itu.

Mudah-mudahan kebiasaan-kebiasaan baik lainnya terus berkembang, seiring dengan perkembangan pemahaman dan kematangan mereka. Kami hanya bisa memberi contoh dan mendorong, tetapi kebiasaan yang berasal dari kesadaran biasanya akan melekat lebih lama dan mendarah daging. Kiranya Tuhan mendengar doa dan harapan kami...

sumber gambar: http://www.stpatparish.org/images/pray.jpg

Wednesday, October 20, 2010

Panjat Dinding / Wall Climbing




Keluarga Homeschooling 'Belajar Bersama' sedang mengadakan kegiatan rutin mingguan yaitu panjat dinding/wall climbing. Kegiatan ini bertujuan mengakomodasi kebutuhan pengembangan motorik kasar anak dan sekaligus sosialisasi. Awalnya saya pikir ini adalah acara yang baik untuk anak laki-laki, tapi ternyata Kasih juga menikmati kegiatan ini dan selalu bersemangat ketika tiba saat latihan.

Kegiatan panjat dinding ini dipandu oleh seorang pelatih, yang memang memiliki kemampuan dalam memanjat dinding. Mas Isa, nama pelatihnya, selain memiliki kemampuan juga memiliki kesabaran dalam menghadapi anak-anak. Bayangkan, setiap latihan beliau harus menolong minimal empat orang anak yang masih pemula tapi bersemangat sekali. Meskipun demikian beliau tetap tenang dan menolong mereka satu persatu dengan sabar.

Sampai saat ini Kasih sudah bisa memanjat di bagian yang datar, dan juga dinding yang tinggi. Ketika melihatnya, wuih, ngeri sekali karena sangat tinggi. Tapi Kasih tenang-tenang saja dan kelihatan menikmatinya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...