Kami banyak belajar tentang Guinea Pig selama memelihara Bell U dan Marmer. Kasih mulai mencari di internet tentang taksonomi/klasifikasi hewan untuk Guinea Pig. Selama ini kami menyebut binatang itu marmut, tetapi ternyata guinea pig berbeda dengan marmut/marmota. Keduanya termasuk order Rodentia, tetapi Guinea pig merupakan family/keluarga Caviidae, sedangkan Marmota merupakan keluarga Sciuridae. Nama latin guinea pig adalah Cavia porcellus. Tetapi kami tetap menyebutnya marmut, mengikuti nama yang umum dipakai di Indonesia.
Selain belajar tentang taksonomi, kami juga belajar tentang jenis kelamin guinea pig. Guinea pig jantan memiliki penis yang dapat dilihat ketika kita menekan perutnya, pada betina akan terlihat lubang kelamin dan dua puting susu. Ketika marmut betina mengandung, Kasih belajar mengamati perubahan fisiknya. Terlihat perutnya membesar dan bentuk tubuhnya berbeda dengan marmut yang jantan.
Marmut jantan / male guinea pig |
Marmut betina/ female guinea pig |
Pada hari ke-31 kedua marmut berada di rumah kami, tepatnya pada tanggal 5 November 2011, Marmer melahirkan anak-anaknya. Pada awalnya kami tidak memperhatikan adanya kejanggalan, tetapi seharian kedua marmut ribut meskipun sudah diberi makan. Ketika Kasih menengok ke tempat marmut berada, ternyata seekor bayi marmut telah lahir. Selang beberapa menit kemudian lahirlah bayi kedua. Sang induk menjilati anak-anaknya untuk membersihkan bulu-bulu mereka yang basah. Setelah itu kami melihat kejadian yang langka, induk marmut memakan plasentanya sendiri!
Kasih juga belajar bertanggung jawab dengan memberi makan marmut-marmutnya setiap hari, bahkan dia rela mencari rumput-rumput untuk makanan mereka. Suara-suara mereka pun ditirukannya, sehingga kadang-kadang saya terkecoh :).