Thursday, December 17, 2009

Membuat Kue dan Belajar Matematika








Pekerjaan yang paling tidak saya sukai adalah membuat kue. Menurut saya, lebih baik dan lebih enak membeli kue dan memakannya dalam sekejap, daripada membuatnya. Apalagi kalau ternyata hasilnya tidak seperti yang diharapkan, pasti kecewa :(.

Karena saya malas memasak kue, maka saya tidak pernah memasukkan acara memasak kue ke dalam agenda aktivitas anak-anak. Tapi beberapa hari yang lalu saya mulai berpikir untuk mengajak anak-anak membuat kue. Kasihan kan, gara-gara bunda tidak suka memasak kue, anak-anak tidak pernah melihat dan menjalani proses pembuatan kue.

Percobaan pertama adalah membuat kasteengel. Setelah search sana-sini, saya menemukan satu resep yang menurut saya tidak terlalu ribet. Anak-anak yang mendengar berita bahwa kami akan membuat kue kering, bersorak gembira... asyiiik!!

Setelah bahan-bahan disiapkan, Kasih mendapat giliran menimbang bahan-bahan untuk kue. Sambil menimbang, ia belajar membedakan ukuran timbangan gram, ons, dan kilogram. Setelah itu dia mencampur bahan, lalu membentuk kue kastengel sesuai seleranya. Anugrah bertugas menuang bahan ke dalam adonan dan mengolesi loyang dengan margarin.

Setelah dicetak, kue diolesi dengan kuning telur, lalu ditabur dengan keju parut, dan siap dibakar di dalam oven.

Hasilnya? Hmmmm....... yummy!!

Tidak mudah buat saya melakukan suatu hal yang tidak saya sukai, tapi untuk anak-anak, saya siap belajar apa saja, agar mereka juga dapat belajar hal-hal yang baru, dan mungkin saja mereka sukai dan menjadi bagian hidup mereka kelak...

Friday, December 11, 2009

Belajar Geografi sambil Bermain


Hari itu Kasih mengajak kami berlayar. Kasih dan adiknya berpura-pura membuat 'kapal layar'. Meja belajar kecil dibalik untuk tempat mengikatkan tiang layar. Selimut bayi berubah menjadi kain layar. Bantal-bantal dan selimut dikeluarkan dari kamar, dan dipakai menjadi tempat tidur penumpang, dengan alasan agar para penumpang nyaman di dalam 'kapal'. Boneka-boneka disusun di salah satu sudut, sebagai penumpang tambahan di kapal. Bunda pun diminta menjadi salah seorang penumpang :).

Saya bertanya kepada Kasih, "Ke mana kita akan berlayar?"
"Ke belahan dunia yang lain," jawab Kasih.
"Belahan dunia yang lain itu di negara mana?" saya kembali bertanya.

Kasih mencari globe dan mulai melihat tempat yang akan kami tuju. Ternyata yang dimaksudnya dengan belahan lain dunia adalah pulau/negara yang tepat berada di balik pulau Jawa jika kita menelusuri bola dunia, dan tempat itu adalah daratan Amerika Selatan, tepatnya Brazil.

Kami mulai merencanakan pelayaran, yaitu dari bagian selatan pulau Jawa dan berlayar terus ke Timur, hingga mencapai tempat yang dituju. Kasih menyebutkan lautan yang akan kami lewati, yaitu Lautan Indonesia (Samudra Hindia), Laut Timor, Lautan Pasifik bagian Selatan, dan akhirnya tiba di Amerika Selatan. Kami berniat untuk singgah di beberapa pulau, antara lain pulau Bali dan pulau-pulau kecil di Lautan Pasifik Selatan.

Sebagai 'kondektur' kapal, Anugrah bertugas memberitahu para penumpang dan awak kapal bahwa kapal akan berlayar. Dengan semangat, dia berteriak, "All aboarrrrrd!!!" (meniru kondektur kereta di stasiun). Hehehe...

Asyiknya belajar geografi sambil bermain, tanpa disadari anak-anak sudah mempelajari geografi dan belajar merencanakan perjalanan mereka.

Wednesday, December 9, 2009

Cendawan 2

Setelah mengamati cendawan atau jamur, sekarang anak-anak membuat percobaan untuk melihat spora dari tumbuhan itu.

Mereka memisahkan batang dari payung cendawan, lalu menempelkan bagian bawah payung ke atas kertas. Setelah dibiarkan selama semalam, payung cendawan dilepaskan dari atas kertas. Di atas kertas tertinggal spora-spora jamur yang berwarna hitam.



Tuesday, December 8, 2009

Hukum Pertukaran

Ketika sedang belajar operasi hitungan perkalian dan pembagian, tiba-tiba Kasih nyeletuk, "Bunda, angka-angka di perkalian dan pembagian bisa dibolak-balik ya?"

Saya bertanya balik, "Bisa dibolak-balik seperti apa?"

Kasih menjawab, "Misalnya 3x5 = 5x3 = 15, terus 20 dibagi 5 = 4, 20 dibagi 4 = 5."

Saya bertanya lagi, "Kalau penjumlahan dan pengurangan bisa tidak dibolak-balik?"

Setelah berpikir sesaat, Kasih menjawab, "Bisa juga."

Meskipun tidak mengerti istilahnya, Kasih sudah bisa menyebutkan hukum pertukaran (komutatif) dalam operasi hitungan.

Senang rasanya ketika anak tidak hanya bisa menyelesaikan soal-soal saja, tetapi dapat menganalisis dan mengambil kesimpulan dari pelajaran yang sedang dikerjakannya, sekalipun hanya analisis sederhana.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...