Dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI yang ke 67, RW akan mengadakan berbagai perlombaan untuk anak-anak dan dewasa, yang akan diadakan pada tanggal..... Perlombaan-perlombaan untuk anak-anak adalah..... Demikianlah kira-kira pemberitahuan yang disampaikan oleh panitia HUT Kemerdekaan RI ke 67, yang kami baca pada selebaran yang dibagikan ke rumah-rumah. Ketika membaca selebaran itu, saya bertanya kepada Kasih apakah dia ingin ikut perlombaan. Kasih langsung mengiyakan, karena dia memang suka mengikuti berbagai kegiatan seperti itu. Tahun lalu dia ikut perlombaan yang aneh, yaitu menjilat permen yang ditempelkan ke mukanya, dan berhasil mendapat hadiah :)).
Perlombaan tahun ini adalah memasukkan pensil ke dalam botol, menangkap belut, dan balap karung, yang dilakukan secara estafet oleh seorang anak. Pensil diikatkan dengan tali ke pinggang anak, lalu dia harus memasukkannya ke dalam botol tanpa memegangnya.
|
Memasukkan paku ke dalam botol |
Setelah berhasil memasukkan paku, berlomba makan kerupuk. Seperti biasa, kerupuk digantung dengan tali dan anak harus menghabiskannya tanpa memegangnya.
|
Lomba makan kerupuk |
Selanjutnya, anak itu harus berlari ke sebuah ember yang berisi ikan-ikan belut dan mengambil seekor belut dan memasukkannya ke ember lain di tempat yang sudah disiapkan oleh kakak-kakak panitia. Kejadian yang seru di sini adalah ketika belut yang mereka bawa meluncur dari tangannya dan jatuh ke lantai, dan anak-anak berusaha untuk mengambil kembali belut yang licin itu.
|
Menangkap belut yang lepas |
Setelah berhasil memindahkan lima ekor belut, dia harus berlari mengambil karung dan memakai karung itu, kemudian berlari menuju garis finish. Anak yang pertama mencapai garis finish adalah pemenangnya.
|
Balap Karung |
Pertandingan berlangsung agak lama karena banyaknya peserta yang ikut. Pemenang pada babak penyisihan harus mengikuti pertandingan yang sama untuk babak semi final, dan anak yang menang pada babak semi final akan diadu lagi untuk pertandingan akhir. Agak membosankan memang, karena pertandingan yang sama harus dilakukan berulang-ulang. Tetapi anak-anak tetap bersemangat melakukannya, terlebih juga karena semua anak mendapat goodie bag, meskipun mereka tidak menang. Pintar sekali panitianya, bukan?
Ternyata ada empat orang anak yang masuk ke final termasuk Kasih. Pada perlombaan terakhir akhirnya Kasih menjadi juara ke tiga. Meskipun lelah, Kasih merasa puas karena bisa menyelesaikan perlombaan dan mendapat hadiah. Siapa bilang anak homeschooling tidak bisa berkompetisi? Saya pikir itu bergantung pada kepribadian tiap anak, karena terbukti Kasih termasuk anak yang suka berkompetisi.