Belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, begitulah prinsip home education keluarga kami. Setiap hari tidak luput dari kegiatan belajar. Belajar bukan berarti harus membuka buku atau mengerjakan worksheet, tetapi mengamati sesuatu dan membicarakan suatu hal juga merupakan bagian dari belajar.
Saat itu kami sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman suami di Jawa Tengah. Dengan membawa kendaraan pribadi, tentu saja sang supir maupun para penumpang sering merasa lelah. Kami pun berhenti di tepi jalan di daerah Majenang untuk beristirahat. Saya akan keluar dari mobil, ketika tiba-tiba terdengar seruan anak-anak, "Bunda, lihat ini..bagus sekali serangganya!" Saya pun segera keluar dari mobil dan menghampiri mereka. Ternyata anak-anak menemukan seekor serangga yang memiliki sayap warna-warni.
"Bunda, ini ada lagi..!" kata Kasih sambil berlari ke arah pohon-pohon waru. Anak-anak menemukan lebih dari satu serangga warna-warni itu. Ternyata ada banyak serangga yang serupa di daun-daun pohon waru di dekat lokasi kami beristirahat. Kelihatannya pohon-pohon di daerah itu merupakan habitat yang cocok untuk mereka berkembang biak.
Kasih menanyakan nama serangga itu kepada beberapa orang yang berjualan kelapa muda di dekat situ, tetapi dia hanya mendengar sekilas. "Kedengarannya seperti 'sambileler'," kata Kasih.
Beruntung ada banyak teman-teman di facebook yang gemar mempelajari serangga. Ketika kami memuat foto-foto serangga cantik itu di dinding FB saya, teman-teman itu memberi tahu bahwa nama lokalnya adalah 'samber iler' atau 'samber lilin'. Sementara nama Latinnya adalah Chrysochroa fulminans. Serangga ini merupakan keluarga dari Buprestidae.
Dengan bantuan teman-teman, saya dan anak-anak menjadi tahu nama dan jenis serangga tersebut. Dari situ saya belajar bahwa ketika kita menyimpan pengetahun untuk diri kita sendiri, pengetahuan itu hanya milik kita sendiri. Tetapi ketika kita membagikan pengetahuan kepada yang lain, maka pengetahuan kita dan orang lain juga akan bertambah.