Saturday, November 28, 2009
Musim Hujan, Musim Cendawan
Musim hujan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang tanaman cendawan. Di sekitar rumah tumbuh berbagai jenis cendawan, dan anak-anak begitu antusias untuk mengamati dan mencari jenis lainnya.
Kami mulai menyisiri tepi jalan, mencari di antara rerumputan dan tanaman, untuk melihat jenis-jenis cendawan yang tumbuh pada musim hujan ini. Betapa senangnya ketika kami menemukan tiga jenis cendawan yang berbeda tempat tumbuhnya. Ada yang tumbuh di tanah, di pohon, dan yang lain tumbuh pada sisa batang pohon. Jenisnya juga terlihat begitu berbeda, sehingga menarik untuk diamati.
Kasih bertanya, apakah cendawan ini bisa di makan? Saya belum bisa menjawab, karena belum membaca literatur. Pertanyaan ini menimbulkan keinginan untuk mengajak anak-anak mempelajari lebih jauh tentang cendawan atau jamur.
Labels:
3 tahun,
7 tahun,
Aktivitas,
Anugrah,
homeeducation,
Homeschool,
Kasih,
sains
Tuesday, November 24, 2009
Binatang kecil2
Beberapa waktu ini, aktivitas mencari dan mengumpulkan binatang kecil menjadi salah satu acara favorit anak-anak. Keinginan mencari dan mengamati binatang-binatang tersebut seolah-olah menjadi sesuatu yang spontan ketika mereka bangun di pagi hari. Kebetulan orang tua saya sedang berkunjung ke tempat kami, dan beliau dengan senang hati menemani anak-anak berburu binatang kecil.
Binatang-binatang kecil itu diambil dan dimasukkan ke dalam gelas plastik, lalu ditutup dengan penutup yang berlubang untuk saluran udara. Kadang-kadang mereka juga mendapatkan sisa kulit serangga atau binatang yang sudah mati. Dengan ide dari ayah saya, binatang-binatang yang sudah mati dimasukkan ke dalam lembaran plastik, agar tahan disimpan lebih lama.
Labels:
3 tahun,
7 tahun,
Aktivitas,
Anugrah,
homeeducation,
Homeschool,
Kasih,
sains
Kereta Api
Anugrah sangat menyukai kereta api. Ketika kami pergi ke stasiun bersamanya, dia terlihat begitu antusias memperhatikan kereta-kereta yang ada di sana, baik yang berhenti maupun yang datang dan pergi. Sebegitu senangnya, sehingga beberapa kali kami kesulitan mengajaknya meninggalkan stasiun kereta.
Saya pernah punya keinginan, suatu saat mengajaknya tur dengan kereta api. Keinginan itu sampai saat ini belum terlaksana, karena banyak alasan. Mungkin suatu saat keinginan itu dapat terlaksana, mudah-mudahan...
Saturday, November 14, 2009
Kasih menari Tari Bali
Halo...
Beberapa waktu yang lalu, Kasih dan teman-temannya yang belajar tari bali di Sanggar tari Natya Nataraja, mengadakan pentas di sebuah mal di Bandung.
Saya merekamnya dengan kamera digital, dan dengan hasil yang seadanya saya mencoba menampilkannya di sini.
Kebahagiaan orang tua adalah ketika melihat anak-anak mereka gembira, menikmati hidup, dan berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka. Kami belum tahu apakah Kasih punya bakat menari, tapi kami senang karena dia menikmati ketika menari dan gembira ketika bisa tampil menari.
Selamat menikmati dan semoga berkenan!
Beberapa waktu yang lalu, Kasih dan teman-temannya yang belajar tari bali di Sanggar tari Natya Nataraja, mengadakan pentas di sebuah mal di Bandung.
Saya merekamnya dengan kamera digital, dan dengan hasil yang seadanya saya mencoba menampilkannya di sini.
Kebahagiaan orang tua adalah ketika melihat anak-anak mereka gembira, menikmati hidup, dan berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka. Kami belum tahu apakah Kasih punya bakat menari, tapi kami senang karena dia menikmati ketika menari dan gembira ketika bisa tampil menari.
Selamat menikmati dan semoga berkenan!
Saturday, November 7, 2009
Binatang kecil
Mengamati serangga merupakan bagian dari kegiatan anak-anak beberapa hari ini. Beberapa hari yang lalu Kasih menemukan bagian tubuh seekor binatang kecil yang sudah mati di bawah pohon kelapa. Dia mencoba menebak, jenis binatang apa itu. Tubuhnya terdiri atas dua segmen (bagian) dan memiliki dua pasang kaki. Awalnya dia menebak binatang itu adalah kumbang (bug). Dia mencari di internet gambar-gambar kumbang yang serupa dengan serangga yang ditemukannya, tapi tidak ada satu pun yang mirip dengan binatang itu.
Kemudian kami keluar dari rumah, dan mencari-cari di tempat serangga itu ditemukan, apakah ada segmen (bagian tubuh) dari serangga itu yang masih tertinggal, atau masih ada teman-temannya yang berkeliaran di tempat itu. tetapi tidak satu pun tanda-tanda adanya kumbang yang demikian hidup di tempat itu. (Agak kecewa juga dia).
Ketika melewati sebatang pohon kelapa lain, kami melihat ke atas, dan melihat bahwa pohon kelapa itu memiliki bunga, dan di sekitar bunga kelapa itu terbang beberapa ekor lebah. Kami mulai memperhatikan dari jauh, dan mencocokkan ciri-ciri lebah-lebah itu dengan binatang yang kami temukan. Ternyata sebagian besar cocok, walaupun ada beberapa bagian yang tidak dapat diidentifikasi karena hilang. Akhirnya Kasih menyimpulkan bahwa serangga yang ditemukannya itu adalah lebah, yang telah kehilangan kepala, sayap, dan sepasang kakinya.
Menurut Kasih, topik pelajaran sains hari itu adalah salah satu topik yang menyenangkan.
Kemudian kami keluar dari rumah, dan mencari-cari di tempat serangga itu ditemukan, apakah ada segmen (bagian tubuh) dari serangga itu yang masih tertinggal, atau masih ada teman-temannya yang berkeliaran di tempat itu. tetapi tidak satu pun tanda-tanda adanya kumbang yang demikian hidup di tempat itu. (Agak kecewa juga dia).
Ketika melewati sebatang pohon kelapa lain, kami melihat ke atas, dan melihat bahwa pohon kelapa itu memiliki bunga, dan di sekitar bunga kelapa itu terbang beberapa ekor lebah. Kami mulai memperhatikan dari jauh, dan mencocokkan ciri-ciri lebah-lebah itu dengan binatang yang kami temukan. Ternyata sebagian besar cocok, walaupun ada beberapa bagian yang tidak dapat diidentifikasi karena hilang. Akhirnya Kasih menyimpulkan bahwa serangga yang ditemukannya itu adalah lebah, yang telah kehilangan kepala, sayap, dan sepasang kakinya.
Menurut Kasih, topik pelajaran sains hari itu adalah salah satu topik yang menyenangkan.
Monday, November 2, 2009
Penyerbukan bunga
Pada suatu pagi, aku melihat Kasih sedang jongkok di hadapan tanaman bakung yang sedang berbunga. Dia sedang menggosok-gosok bunga tersebut dengan jarinya. Ketika kutanya sedang apa, dia menjawab, "sedang menempelkan serbuk sari ke atas kepala putik." Ternyata dia masih mengingat pelajaran tentang pembuahan tanaman atau penyerbukan, yaitu ketika serbuk sari menempel pada kepala putik.
Sebenarnya tanaman bakung bukanlah tanaman yang menghasilkan buah, karena tanaman itu termasuk ke dalam jenis bunga. Tapi aku membiarkan dia melakukan percobaan itu dan tidak melarangnya. Dengan mengetahui hasilnya dia nanti akan tahu jenis tanaman apa yang dapat menghasilkan buah dan jenis tanaman apa yang tidak menghasilkan buah.
Ketika anak-anak belajar sains dari alam sekitarnya, melakukan percobaan secara alami, dan menyimpulkan sendiri hasil percobaan mereka, kemungkinan pengetahuan itu akan lebih melekat di dalam ingatannya, dibandingkan ketika mereka menghafal teori dari buku-buku. Hal ini membuatku lebih semangat lagi memicu keingintahuan anak-anakku untuk mempelajari sesuatu.
Subscribe to:
Posts (Atom)